Satia Supardy, S.H., M.Pd.
Widyaiswara Ahli UtamaSatia Supardy mengawali kariernya di BKN Pusat pada Januari 1982 sebagai Pelaksana, selepas menamatkan SMA. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah pada 1983 dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada 1988.
Kariernya berlanjut dengan menjadi Kelapa Urusan Tata Usaha Kantor (TUK) pada 1990-1999. Dalam rentang waktu tersebut, beliau juga menamatkan pendidikan di Jurusan Dakwah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah pada 1998.
Setelahnya, Satia menjabat sebagai Kepala Seksi Bidang Cuti dan Pegawai Tidak Tetap di Direktorat Kompensasi BKN Pusat. Ia kemudian dilantik menjadi Widyaiswara di Pusdiklat BKN pada 2006 bersama beberapa rekan lainnya seperti Supardjianta (sudah pensiun), Mamat Rahmat dan Doyo Hadi Widodo.
Pada 2009, beliau meraih gelar Magister Pendidikan setelah menamatkan pendidikan di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup dan Kependudukan, konsentrasi Manajemen Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sebagai Widyaiswara, Satia memfasilitasi pelatihan seperti Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS, Pelatihan Kepemimpinan (PIM) III dan IV, serta Pelatihan Jabatan Fungsional Analis Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA).
Mata pelatihan yang diampu Satia antara lain Disiplin PNS, Anti Korupsi, Narkotika, Pelayanan Prima, serta Kompensasi, Jaminan dan Perlindungan Pegawai. Sementara, dalam Latsar CPNS BKN 2022, beliau mengampu mata pelatihan Nilai Akuntabel dan Nilai Loyal.
Satia juga aktif dalam menulis buku, di antaranya berjudul:
- Pilih Jalan Surga atau Neraka: Terapi Penyakit Korupsi Wira'i Waro'
- Membina Aqidah Umahat melahirkan Generasi Qur'ani
- Urgensi Pendidikan Diri Pribadi Muslim (Ahamiyan Tarbiyah Zatiyah Muslim)
- PNS Sukses Pensiun Berkah
- Urgensinya Penegakan Disiplin PNS
Tak hanya buku, Satia juga menulis beberapa jurnal. Salah satu jurnalnya yang berjudul Strategi Penerapan Metode Studi Kasus dalam Pelatihan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian di Badan Kepegawaian Negara diterbitkan di Jurnal Widyaiswara Indonesia Science and Technology volume VI pada januari 2019.
Menurutnya, masa depan Pusbangpeg ASN bergantung pada generasi muda ASN. Karenanya, beliau berharap generasi muda ASN di Pusbangpeg ASN lebih mengikuti perkembangan zaman dan terliterasi secara digital, agar Pusbangpeg ASN dapat mendunia.
NAWALA
Dapatkan informasi terbaru dari kami langsung di e-mail Anda